PENGARUH EKONOMI INTERNASIONAL TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA
Picture source:weforum.org |
LPEM FEB UI memprediksi, pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2018 bakal mencapai 5,3%. Ini berarti lebih tinggi dari prediksi pertumbuhan ekonomi di 2017 yang sebesar 5,2%. Dalam kajian tersebut dipaparkan, pertumbuhan ekonomi di 2018 dan 2019 akan banyak didorong oleh investasi dan ekspor, serta didukung oleh investasi asing dan pemulihan ekonomi di banyak negara maju. Meski secara teori, infrastruktur dapat mempercepat aktivitas ekonomi dan meningkatkan pertumbuhan, namun kenyataannya belum seperti itu. Karena di saat alokasi anggaran infrastruktur di 2017 meningkat 177% dari anggaran 2014, pertumbuhan ekonomi di 2017 hanya meningkat sedikit. Penciptaan lapangan kerja yang disebut-sebut sebagai dampak positif yang timbul dari belanja infrastruktur dan konstruksi juga belum terlihat.
PENGARUH EKONOMI INTERNASIONAL TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA
Dalam kajian tersebut dipaparkan, pertumbuhan ekonomi di 2018 dan 2019 akan banyak didorong oleh investasi dan ekspor, serta didukung oleh investasi asing dan pemulihan ekonomi di banyak negara maju. Meski secara teori, infrastruktur dapat mempercepat aktivitas ekonomi dan meningkatkan pertumbuhan, namun kenyataannya belum seperti itu. Karena di saat alokasi anggaran infrastruktur di 2017 meningkat 177% dari anggaran 2014, pertumbuhan ekonomi di 2017 hanya meningkat sedikit. Penciptaan lapangan kerja yang disebut-sebut sebagai dampak positif yang timbul dari belanja infrastruktur dan konstruksi juga belum terlihat.Kemudian, pertumbuhan ekonomi tahun depan akan didorong oleh harga komoditas ekspor utama Indonesia yang stabil dan cenderung tinggi, terutama untuk kelapa sawit dan batu bara. Namun, pertumbuhan hanya akan meningkat secara moderat pada 2018 dan 2019 akibat beberapa kondisi yang kurang menguntungkan.
"Pertama, ekspor energi, terutama minyak, gas, dan batu bara, tidak akan meningkat signifikan akibat persaingan dari energi terbarukan yang menjadi murah lebih cepat dari perkiraan, terutama karena faktor pembatasan emisi Tiongkok.
Ke depan, kami melihat peluang harga minyak dan batu bara untuk kembali ke tingkat sebelum krisis 2008 mendekati nol, bahkan jika permintaan global akan energi melonjak ke tingkat sebelum krisis. Kedua, pertumbuhan konsumsi hanya bisa naik sedikit di atas 5%. Pertumbuhan konsumsi akan terus lebih lambat dibanding komponen ekonomi sisi pengeluaran lainnya lainnya (seperti ekspor, investasi), terutama karena hal tersebut bergantung pada kepercayaan konsumen dan pertumbuhan upah riil.
PENGARUH EKONOMI INTERNASIONAL TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA
Tanpa perubahan besar terhadap arah kebijakan atau kondisi eksternal, kami tidak melihat pertumbuhan PDB untuk naik signifikan dalam 2 tahun ke depan," demikian bunyi kajian tersebut.
kemungkinan yang terjadi pada tahun berjalan dan 2019 yang mempengaruhi ekonomi domestik secara signifikan. Pertama adalah trean pengetatan kebijakan moneter oleh bank sentral Amerika Serikat (AS), Uni Eropa, Inggris, dan mungkin Jepang. Lalu kedua, adalah China telah berhasil keluar dari perlambatan pertumbuhan ekonomi.
kemungkinan yang terjadi pada tahun berjalan dan 2019 yang mempengaruhi ekonomi domestik secara signifikan. Pertama adalah trean pengetatan kebijakan moneter oleh bank sentral Amerika Serikat (AS), Uni Eropa, Inggris, dan mungkin Jepang. Lalu kedua, adalah China telah berhasil keluar dari perlambatan pertumbuhan ekonomi.
selain hal tersebut diatas yang harus diwaspadai adalah dengan arah normalisasi ekonomi Amerika Serikat (AS). "Lalu negara seperti Amerika Serikat (AS) akan menciptakan ekonomi berdasarkan warganya sendiri yakni America First. Mereka membuat aturan yang linier untuk Americans untuk menarik dananya kembali ke Amerika. Nah ini yang jadi tantangan buat kita, karena banyak uang AS yang ada di Indonesia.
Berikutnya Indonesia juga harus waspada dengan perubahan arah ekonomi China. Selama tiga tahun terakhir pertumbuhan hanya di bawah 10%. Namun karena kebijakan yang diambil China tidak bermuatan politik maka dianggap baik untuk Indonesia.
Ekonomi digital diproyeksikan bisa terus tumbuh dan menjadi salah satu kontributor besar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2018. Dengan populasi lebih dari 262 juta jiwa pada tahun 2016, dimana 51% atau 132,7 juta di antaranya adalah pengguna internet, 40% atau 106 juta adalah pengguna media sosial, dan 35% atau 92 juta adalah pengguna handphone aktif, lndonesia telah menjadi sebuah negara yang memiliki fondasi kuat untuk pertumbuhan ekonomi digital yang berkelanjutan.
PENGARUH EKONOMI INTERNASIONAL TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA
Pada tahun 2016, Asosiasi E~Commerce lndonesia mencatat 24,74 juta orang lndonesia membeli produk secara online (e-commerce buyers) atau 9% dari total populasi. Pada tahun 2017, transaksi e-commerce diperkirakan akan meningkat sebesar 30 hingga 50% dari jumlah transaksi total sebesar US$ 5,6 juta di tahun 2016. Tumbuhnya era ekonomi digital, ditambah dengan pertumbuhan kelas menengah, akan memberikan dorongan yang lebih kuat lagi bagi pertumbuhan ekonomi lndonesia.Pemerintah lndonesia memperkirakan kontribusi e-commerce pada PDB adalah sebesar 10% di tahun 2020 seiring dengan target untuk memposisikan lndonesia sebagai pusat ecommerce di ASEAN. Hal ini terdapat dalam peta jalan (road map) di paket kebijakan reformasi ekonomi no. 14 yang diluncurkan pada 10 November 2016.
Belum ada Komentar untuk "PENGARUH EKONOMI INTERNASIONAL TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA "
Posting Komentar