APA YANG TERJADI JIKA BANK INDONESIA TIDAK MELAKUKAN PECABUTAN DAN PENARIKAN TERHADAP UANG YANG BEREDAR PADA MASYARAKAT?



                                                                                                      
Sebelum Menjawab Pertanyaan Diatas Penulis Mencoba Menjelaskan Alasan Bank Mencabut Dan Menarik Uang Dari Peredaran.


Apa Alasan Bank Sentral Untuk Mencabut Menarik Uang Dari Peredaran Bank ?
Bank sentral yang ada di Indonesia adalah Bank Indonesia. Nama lain bank Indonesia adalah De Javasche Bank yang dipergunakan pada masa Hindia-Belanda. Pada saat ini (sejak tahun 2013), Gubernur Bank Indonesia adalah Agus Martowardojo yang menggantikan Gubernur sebelumnya yaitu Darmin Nasution.
Tujuan Bank Indonesia adalah untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai mata uang rupiah terhadap barang dan jasa, serta kestabilan terhadap mata uang negara lain. Aspek pertama tercermin pada perkembangan laju inflasi, dan aspek kedua tercermin pada perkembangan nilai tukar rupiah terhadap mata uang negara lain. Dengan demikian, tercapai atau tidaknya tujuan Bank Indonesia ini kelak akan dapat diukur dengan mudah.
Sedangkan tugas Bank Indonesia adalah :
1.Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
2.Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran.
3.Mengatur dan mengawasi perbankan di Indonesia.
4.Mengedarkan uang di Indonesia.
Alasan Bank Sentral (Bank Indonesia) untuk mencabut, menarik dan memusnahkan uang dari peredaran adalah :
1.Banyak uang yang beredar sehingga akan menurunkan nilai mata uang tersebut.
Bank Indonesia dengan otoritas moneternya mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengarui permintaan uang dengan cara: Mengukur kecepatan perputaran uang, Inflasi, Pertumbuhan PDB, Kondisi Sistem Perbankan, Pengaruh Musiman. Kecepatan perputaran uang ini diukur dengan jumlah seluruh transaksi ekonomi. Inflasi, tingkat inflasi yang besar mengakibatkan lesunya mata uang yang memancing besarnya permintaan akan uang sehingga harga-harga akan naik, Pertumbuhan PDB, dengan mengatur peredaran uang agar tidak terlalu banyak ataupun sedikit sehingga PDB akan tetap naik seiring dengan besarnya konsumsi dan Investasi. Kondisi sistem Perbankan, berhubungan dengan kesehatan keuangan suatu bank, sehingga tidak menimbulkan kepanikan masyarakat mengambil uangnya besar-besaran. Pengaruh musiman yang berhubungan dengan kondisi musiman seperti pada waktu hari besar keagamaan dan hari liburan yang cenderung permintaan uang semakin besar dibandingkan hari-hari biasanya.

Secara umum, peredaran uang memperhatian dua hal: 1. Menjaga kelanjaran dan ketersedian uang tunai; 2. Memelihara Integritas mata uang. Dengan demikian menumbuhkan kecendruangn suatu masyarakat menggunakan uang tersebut sebagai transaksi ekonominya. Adapun langkah-langkah operasional dalam pencapaian dua tujuan diatas adalah: 1. Penetapan jumlah uang yang dibutuhkan dalam perekonomian; 2. Pemetaan wilayah pengedaran uang; 3. Perhitungan Jumlah Uang rusak;4. Penyediaan stok uang yang optimal.
2.Mengganti uang yang lusuh atau rusak menjadi yang baru.
Bank Indonesia (BI) sebagai otoritas yang mengeluarkan rupiah punya misi untuk melayani masyarakat dengan mengedarkan uang dengan kondisi layak edar. BI meminta masyarakat agar menukarkan uang yang sudah tidak layar edar. Ini dilakukan agar uang yang beredar di masyarakat berkualitas tinggi. Kategori uang yang tergolong tidak layak edar adalah yang sudah lusuh, rusak, dan sobek.
syarat uang yang dapat ditukar dengan uang baru, yaitu uang asli, seandainya ketidaksengajaan (sobek dan terbakar) masih tersisa minimal 2/3 bagian dari bentuk uang tersebut, dan masih terdapat nomor seri.

3.Mengganti uang yang tidak berlaku lagi.
Bank Indonesia (BI) melalui berbagai kantor BI di seluruh Indonesia menarik beberapa jenis uang kertas dan logam dari peredarannya. Pencabutan dan menarik beberapa pecahan rupiah untuk menjaga kualitas uang di masyarakat dengan pertimbangan masa edar sudah terlalu lama dan perkembangan teknologi pengamanan uang tersebut.
Hal ini dilakukan oleh bank Indonesia dengan tujuan sebagai berikut :
1.untuk menjaga kualitas uang yang beredar di masyarakat.
2.mencegah dan meminimalisasi peredaran uang palsu
3.menyederhanakan komposisi dan emisi pecahan

APA YANG TERJADI JIKA BANK INDONESIA TIDAK MELAKUKAN PECABUTAN DAN PENARIKAN TERHADAP UANG YANG BEREDAR PADA MASYARAKAT

Sesuai dengan alasan yang telah dibahas diatas bahwa alsan Bank Indonesia dalam hal ini melakukan pencabutan dan penarikan mata uang disebabkan oleh bebarapa hal yaitu :
1.uang yang beredar terlalu banyak yang mengakibatkan adanya inflasi tinggi
2.mengganti uang yang rusak secara fisik
3.mengganti uang yang tiak berlaku lagi.

Jika Kemudian Terdapat Kondisi Diatas Sedangkan Bank Indonesia Tidak Melakukan Tindakan Pencabutan Dan Penarikan Akan Berakibat Sebagai Berikut

1.Terlalu banyak uang yang beredar di masyarakat menyebabkan inflasi.
Dalam perekonomian Indonesia, permasalahan jumlah uang beredar merupakan indikator ekonomi makro yang sangat penting. Perkembangan atau perubahan jumlah uang beredar (money supply) mempengaruhi perekonomian karena dengan meningkatnya jumlah uang beredar dapat meningkatkan permintaan barang dan jasa yang pada akhirnya akan memberikan tekanan terhadap kenaikan harga-harga (inflasi). Secara empiris, jumlah uang beredar yang tidak terkendali berpengaruh buruk terhadap perekonomian secara keseluruhan  yang terlihat pada kurang terkendalinya perkembangan variabel-variabel ekonomi utama, khususnya tingkat produksi dan inflasi. Peningkatan jumlah uang beredar yang berlebihan dapat mendorong pening katan harga melebihi tingkat yang diharapkan sehingga dalam jangka panjang dapat mendistorsi pertumbuhan ekonomi dan memunculkan permasalahan sosial lainnya. Oleh karena itu, pengendalian jumlah uang beredar mempunyai arti penting bagi perekonomian. Dengan pengendalian jumlah uang beredar di masyarakat akan dapat mempengaruhi variabel-variabel ekonomi di sektor riil seperti tingkat harga dan investasi serta produksi. 

2.Kualitas Alat Pembayaran yang sah kurang terjamin.
Bila uang yang rusak secara fisik tidak ditarik dari peredaran secepatnya maka kualitas alat pembayaran akan buruk, Hal ini akan membuka tindakan kriminal seperti pemalsuan uang terjadi dikarenakan uang Palsu akan sulit dikenali. Sebagaimana kita tahu bahwa Penarikan yang dilakukan oleh BI Merupakan Upaya yang dilakukan oleh BI dalam menjaga kualitas alat pembayaran yang sah.

3.Banyak Uang Emisi Lama Yang Seharusnya Sudah Tidak Berlaku Masih Beredar.
Pada kasus ini, ketika pemerintah menetapkan diedarkannya uang emisi baru, maka kebijakan selanjutnya adalah menarik dari peredaran uang emisi lama. penarikan tersebut memiliki tujuan agar memudahkan masyarakat dalam proses transaksi. jika penarikan tidak dilakukan, maka akan terjadi kelebihan jumlah uang yang beredar yang justru akan mendorong terjadinya inflasi. 

Belum ada Komentar untuk "APA YANG TERJADI JIKA BANK INDONESIA TIDAK MELAKUKAN PECABUTAN DAN PENARIKAN TERHADAP UANG YANG BEREDAR PADA MASYARAKAT?"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel