KISAH INSPIRATIF MEMBANGUN SPIRIT PERADABAN

Pembaca yang budiman. Membangun peradaban menjadi sangat penting dan menjadi tanggung jawab kita semua. Perkembangan Teknologi yang begitu pesat memiliki dampak yang signifikan terhadap pola persaingan di bidang apapun yang  memerlukan keahlian. untuk itu menumbuhkan kembangkan spirit/motivasi diri secara inklusif  didalam proses edukasi menjadi sangat penting. Oleh karena itu Budaya literasi menjadi salah satu bagian yang bisa menggerakkan motivasi/ spirit tersebut dengan menyuguhkan kisah inspiratif yang menarik dan mampu dibaca oleh umum, penulis mencoba menghadirkan kisah inspiratif abu hanifah melalui Blog ini. Semoga Bermanfaat!.

Kisah ini berlatar belakang Di Bagdad di masa tabiin (tahun 50an H). Dimana pada saat itu bagdad dikelan sebagai pusat peradaban islam. Pada masa itu pula ternyata Bagdad juga di kenal sebagai pusat pengetahuan dan peradaban karena disana banyak akademisi muslim dan aktivitas keilmuan yang tumbuh pesat.
Pada Suatu kesempatan , penguasa romawi mengirim utusan ke Bagdad untuk mengajukan tiga tantangan kepada kaum muslim. Setiba di Bagdad, utusan tersebut memberitahu Khilafah bahwa ia punya tiga pertanyaan yang harus dijawab oleh kaum muslimin. Atas Pemberitahuan tersebut , akhirnya khilafah mengumpulkan semua sarjana terkemuka di Bagdad. Setelah dirasa cukup banyak, Utusan tersebut naik ke atas mimbar lalu berkata " Aku datang hendak mengajukan pertanyaan. Jika ada diantara kalian mampu menjawabnnya, maka aku akan memberikan harta yang sangat besar yang aku bawa dari Romawi. Ketiga pertanyaan itu adalah : ada apa sebelum Allah, Kearah manakah Allah menghadapa, dan apa yang dilakukan Allah saat ini?".

Seluruh sarjana yang hadir terdiam. Beberapa saat kemudian, ditengah kerumuman para sarjana dan pemikir muslim pada saat itu ada seorang laki laki yang datang bersama anaknya. Ketika semua orang terdiam tiba tiba anak kecil itu menyeletuk kepada ayahnya " Ayah , biarkanlah aku menjawab pertanyaan-pertanyaannya itu dan aku akan membuatnya bungkam!"

Laki -laki itu memandangi wajah anaknya yang tampak serius, kemudian ia meminta izin kepad khalifah agar anaknya diberi kesempatan menjawab pertanyaan sang utusan. Khalifah mengangguk sambil memandang tajam kepada ayah dan anak itu. Lalu utusan romawi dan anak kecil itu berhadapan.

KISAH INSPIRATIF MEMBANGUN SPIRIT PERADABAN.

Utusan Romawi lalu mengulang kembali pertanyaan yang pertama. "Ada apa sebelum Allah ada?." Dengan tenang anak kecil tersebut menjawab pertanyaan utusan romawi dengan pertanyaan , "Tahukah kamu cara berhitung?"
"Tentu saja saya tahu", jawab utusan romawi tersebut dengan wajah yang bingung pertanyaan yang dianggapnya aneh seperti itu. "Mulailah menghitung mundur dari angka sepuluh?." lalu orang romawi tersebut menghitung mudur dari angka sebupuluh dan mengira bahwa anak kecil itu tidak mengerti ."sepuluh, sembilan, delapan, tujuh, enam,lima, dan sampai pada angka satu ia berhenti.
lalu anak kecil itu bertanya " mengapa saudara berhenti?" ada apa sebelum satu?." "tidak ada apa apa sebelum satu", jawab utusan romawi tersebut.
"hmm, jika tidak ada apapun sebelum bilangan aritmatika 'satu', bagaimana mungkin kau berharap harus ada sesuatu sebelum Sang Maha Esa yang merupakan pencipta alamsemesta ini, kekal lagi abadi, maha pertama, maha terakhir, maha nyata dan maha tersembunyi? Orang romawi tersebut terhentak kanget mendengar penjelasan anak kecil itu. Ia tak pernah menyangka jawaban cerdas itu muncul dari mulut seorang anak kecil. Ia berpikir mungkin anak kecil ini tak akan mampu menjawab pertanyaan yang kedua. Ia segera mengungkapkan pertanyaan yang kedua," Lalu katakanlah kepadaku , kearah mana wajah Allah menghadap?"
" Bawakan aku sebuah lilin dan nyalakan. " kata anak kecil itu, dan katakan kepadaku ke arah mana apinya menghadap?"
Seseorang membawakan lilin yang telah menyala di hadapan utusan romawi tersebut. mata semua orang memandang ke arah cahaya lilin tersebut termasuk utusan romawi. lalu Utusan romawi tersebut berkata dengan keraguan " Tetapi api lilin itu cahaya, ia menyebar ke semua penjuru, utara, selatan ,timur, bara. Ia tidak hanya menghadap ke satu arah".

KISAH INSPIRATIF MEMBANGUN SPIRIT PERADABAN.

Anak kecil itu lalu bertanya lebih keras, " jadi ,jika cahaya api itu menyebar ke semua penjuru, dan kau tidak dapat mengatakan kemana apinya menghadap, Mengapa kau menanyakan ke arah mana wajah Allah menghadap?" ketahuilah , Dia adalah Cahaya Langit dan Bumi. Dia adalah Cahaya diatas Cahaya ,Allah menghadap ke segala penjuru setiap waktu".

Utusan romawi tersebut terhentak dan seolah-olah tidak percaya. Lidahnya  menjadi kelu dan tak kuasa berkata apa apa. Ia terpesona seorang anak kecil menjawab tantangannya dan meruntuhkan keangkuhannya, dan ia tak bisa membantah argumennya. Dengan raut wajah agak putus asa , ia mengatakan pertanyaan yang terakhir. Ia tah mau dikalahkan oleh anak kecil ini. 

Namun sebelum orang itu bertanya, " Tunggu! kau adalah orang yang mengajukan pertanyaan dan aku memberikan jawaban. Agar adil, kau harus turun dari mimbar dan aku sendiri yang akan berdiri di mimbar menggantikanmu." Kemudian meraka bertukar tempat. Setelah anak kecil tersebut sudah berada diatas mimbar, Utusan romawi itu mengulang pertanyaan yang terakhir, " katakanlah kepadaku apa yang sedang Allah lakukan saat ini?".

Dengan wajah polos dan ceria anak kecil itu menjawab dengan tegas "Saat ini ketial Allah melihat ada seorang pembohong yang angkuh dan mengolok olok agamaNYA, Dia merendahkan Orang tersebut dan menurunkan derajatnya. Dia menghinakannya dan mengangkat derajat orang yang beriman dan mempercayai keesaan Allah. Setiap saat Allah menjalankan kekuatan Universal."

Untuk yang kesekioan kalinya, Utusan romawi itu tak mampu berkata apa apa. Dengan kepala menunduk, ia keluar dari ruangan tersebut dan kemudian pulang ke negeri asalnya, ia dikalahkan dan malu. sementara anak kecil itu tumbuh dewasa  dan menjadi salah seorang  ulama ternama 

Tahukah anda bocah kecil cerdas itu?.Dialah Al Nu'man Ibn Al-Zutha Al-Farisi. atau lebih dikenal sebagai abu hanifah kecil.  Kisah tersebut hanya untuk membuka diri kita untuk menjadi insan pembelajar yang lebih giat. menumbuhkan jiwa literasi dan membangun spirit dimasa depan. pendidikan memang bukan segala galanya tetapi segala galanya berasal dari pendidikan. 




"Pesan penulis : "BELAJARLAH SAMPAI TIDAK ADA TITEL DI ATASNYA"

"KISAH INSPIRATIF MEMBANGUN SPIRIT PERADABAN"

semoga menjadi pendorong generasi muda indonesia yang gemilang

"Salam Literasi"

"Salam pendidikan"


 

Belum ada Komentar untuk "KISAH INSPIRATIF MEMBANGUN SPIRIT PERADABAN"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel