ISTILAH ISTILAH DALAM TRADING
by muhammad darobi
1.
All Industries Index
Indeks
yang menunjukkan pergerakan harga untuk kombinasi harga yang telah disesuaikan
(adjust) terlebih dahulu dari semua indeks perindustrian.
2.
Average Hourly Earnings Growth
Tingkat
pertumbuhan antara tingkat rata-rata per jam dalam satu bulan dan tingkat
pertumbuhan upah, sehingga dapat pula dijadikan indikator inflasi. Tingkat per
tahunnya juga penting disimak untuk memberikan gambaran trend jangka panjang.
3.
Business Inventories
Angka
persediaan barang yang telah diproduksi namun belum terjual. Merupakan salah
satu komponen dalam penghitungan GDP dan dapat memberikan petunjuk penting
mengenai arah perekonomian di masa yang akan datang.
4.
CBI Survey
Organisasi
pengusaha terbesar di Inggris, memfokuskan pada upaya mempertahankan kondisi
ideal bagi kompetisi dan kemakmuran yang optimal bagi semua. CBI mengadakan
survei tiap bulan dan empat bulan sekali guna melakukan penilaian pada sektor
jasa dan manufaktur masa lalu, saat ini, dan yang akan datang. Indeks yang
dihasilkan menunjukan pandangan responden untuk berbagai hal seperti output,
penjualan, harga, investasi, dan permintaan ekspor/impor.
5.
Current Account
Selisih
antara total ekspor dan impor barang, jasa, dan transfer. Merupakan bagian dari
neraca perdagangan. Dalam perhitungannya, Current Account tidak mencakup
transaksi – transaksi asset finansial dan kewajiban (hutang). Data ini
merupakan indikator tren perdagangan luar negeri.
6.
Consumer Price Index (CPI)
Data
yang mengukur rata-rata perubahan harga yang dibayarkan oleh konsumen (dalam
rata-rata) untuk sekelompok barang dan jasa tertentu. CPI merupakan indikator inflasi
yang paling umum digunakan dan dianggap juga sebagai indikator keefektifan
kebijakan pemerintah. Naiknya CPI mengindikasikan naiknya tingkat inflasi yang
akan menyebabkan turunnya harga obligasi dan naiknya tingkat suku bunga. Tidak
seperti indikator inflasi lainnya, yang hanya mencakup barang-barang produksi
lokal, CPI juga mencakup barang-barang impor. Kelemahannya ada pada kecilnya
jumlah sampel yang diambil. Para analis biasanya lebih fokus pada Core (Inti)
CPI, varian dari CPI yang tidak mencakup komponen-komponen yang perubahan
harganya paling tidak stabil. Core CPI dinilai lebih akurat dalam mengukur
tingkat inflasi
7.
Consumer Confidence
Data
ini mengukur tingkat optimisme konsumen terhadap performa perekonomian. Pada
umumnya, Consumer Confidence akan tinggi jika tingkat pengangguran rendah dan
GDP tinggi. Data (perubahan) per bulan ini dianggap tidak berdampak signifikan
pada tren secara keseluruhan.
8.
Challenger Layoffs
Laporan
bulanan mengenai jumlah pemotongan kerja yang diumumkan perusahaan -
perusahaan. Dengan demikian, semakin kecil angka Challenger Layoffs, berarti
semakin banyak penduduk yang bekerja. Pekerjaan berarti penghasilan, dan
tingkat penghasilan berhubungan erat dengan tingkat konsumsi yang merupakan
pelumas bagi roda perekonomian. Singkatnya, semakin kecil angka Challenger
Layoffs, semakin sehat perekonomian
9.CSPI
Kependekan
dari Corporate Services Price Index, merupakan indeks yang mengukur tingkat
perubahan harga dari sektor jasa.
10.
Durable Goods Orders
Data
yang menghitung volume (dalam dollar) pesanan dan pengiriman barang-barang yang
termasuk kategori tahan lama (barang yang usia manfaatnya 3 tahun atau lebih).
11.
Existing Home Sales
Laporan
regional mengenai aktivitas penjualan kembali rumah.
12.
Export/ Import Prices
Meski
tidak termasuk data penggerak utama market, harga-harga ekspor/impor juga
berguna untuk mengindikasi tekanan inflasi dari perubahan kurs mata uang.
Sebagai contoh, saat dollar menguat, harga-harga impor cenderung tertekan
turun. Jika sebuah
produk
Jepang berharga 500 yen dan kurs saat itu satu dollar sama dengan 100 yen,
harga
produk
tersebut dalam dollar sama dengan $5. Jika dollar menguat ke level 120 terhadap
yen, maka harga produk tersebut akan turun menjadi $4.17. Meski demikian, saat
dollar menguat, daya saing ekspor Amerika juga akan berkurang dan karenanya
harga-harga ekport juga akan tertekan turun karenanya. Para pakar ekonomi
cenderung lebih memperhatikan data harga-harga impor yang tidak menghitung
komponen minyak (Import Prices - Excl. Oil) dan harga-harga ekspor yang tidak
menghitung sector pertanian (Export Prices - Excl. Agricultural). Kedua
komponen tersebut dinilai
terlalu
fluktuatif, mudah naik atau turun tanpa ada hubungannya dengan kurs
13.
Factory Orders
Data
yang menghitung nilai (dalam dollar) pesanan (order) baru barang - barang tahan
lama (durable) dan tak tahan lama (non-durable). Data ini memberikan laporan
yang lebih lengkap daripada data Durable Goods Orders yang dirilis satu atau
dua minggu lebih awal. Data pesanan barang ini memberikan gambaran mengenai
seberapa sibukkah sektor industri dalam beberapa bulan ke depan untuk memenuhi
pesanan tersebut. Sehingga otomatis angka data yang lebih besar berarti semakin
tingginya tingkat permintaan pasar.
14.
FOMC Minutes
Pengumuman
dari Federal Reserve yang menjelaskan tentang pertemuan sebelumnya yang
diadakan oleh lembaga penentu kebijakan moneter Amerika.
15.
Gross Domestic Product (GDP)
Mengukur
nilai market barang-barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara, tanpa
mempertimbangkan
kebangsaan perusahaan yang menghasilkan barang atau jasa tersebut. GDP terdiri
dari 4 komponen utama yaitu: tingkat konsumsi, investasi, pembelian-pembelian
oleh pemerintah, dan total bersih ekspor. Dirilis per kuarter, angka data ini
menunjukkan persentase pertumbuhan dari kuarter sebelumnya. Laporan GDP terbagi
dalam 3 rilis:
1)
advanced - rilis pertama;
2)
preliminary - revisi pertama;
3)
final - revisi kedua dan terakhir.
Revisi-revisi
inilah yang biasanya berdampak signifikan bagi market.
16.
H I C P
Kurang
lebih sama dengan Consumer Prices Index (CPI). Merupakan indikator inflasi yang
dipakai oleh European Central Bank (bank sentral Eropa).
17.
Housing Starts & Building Permits
Housing
starts adalah data bulanan yang menghitung jumlah pembangunan unit perumahan
baru per bulannya. Sebagian besar data Housing Starts dikumpulkan dari jumlah
aplikasi dan ijin (permits) untuk pembangunan rumah. Data ini termasuk
indikator utama. Pentingnya data ini terletak pada kemampuannya untuk memicu
perubahan kondisi perekonomian, memprediksi perubahan tingkat pertumbuhan.
Turunnya jumlah unit perumahan baru dapat memperlambat perekonomian dan
mendorong ke arah resesi Sebaliknya, peningkatan pada jumlah unit perumahan
baru mengindikasikan tumbuhnya perekonomian. Peningkatan bulanan yang melebihi
perkiraan diartikan sebagai indikasi naiknya tekanan inflasi
18.
Help-Wanted Index.
Indeks
yang menghitung jumlah lowongan pekerjaan yang diiklankan di 50 lebih surat
kabar yang tersebar di seluruh Amerika Serikat. Gubernur Federal Reserve
sebelumnya, Alan Greenspan, seringkali membicarakan dan mengamati indeks ini,
sebab indeks ini mampu memberikan kondisi bursa tenaga kerja di AS saat ini.
19.
Industrial Production & Capacity Utilization
Industrial
Production adalah data bulanan yang mengukur total produksi dari seluruh
pabrik, pertambangan, dan perusahaan pelayanan publik (listrik, air, gas,
transportasi, dan lain-lain).
Manufacturing
Production, komponen terbesar dari data Industrial Production, dapat diprediksi
secara akurat dari total jam kerja dari laporan ketenagakerjaan. Salah satu
kelemahan terbesar dari data ini adalah dimasukkannya komponen tingkat produksi
pelayanan publik yang bias sangat dipengaruhi oleh perubahan (contohnya
perubahan cuaca). Peningkatan yang melebihi perkiraan dari indikator ini
diartikan sebagai naiknya tingkat inflasi, yang pada gilirannya nanti akan
menyebabkan turunnya harga-harga obligasi dan naiknya tingkat suku bunga.
20.
IFO Survey
Survey
utama Jerman tentang kondisi usaha. Diterbitkan per bulan oleh Institute for
Economic Research, salah satu lembaga riset terbesar di Jerman, indeks IFO
secara umum dinilai sebagai indicator penting tentang aktivitas perekonomian,
dan terkenal kehandalannya dalam mengindikasikan perubahan tren pada tingkat
pertumbuhan perekonomian Jerman. Responden survey ini meliputi lebih dari 7.000
perusahaan.
21.
Institute for Supply Management (ISM) Index
Sebelumnya
dikenal dengan NAPM, efektif berubah sejak Januari 2002. Merupakan survei
penting pada aktivitas manufaktur AS yang dilakukan oleh Institute for Supply
Management (lSM). Laporan biasanya dikeluarkan pada hari pertama kerja pada
tiap bulannya, menyediakan pandangan awal yang detail tentang sektor manufaktur
sebelum dikeluarkannya laporan employment lain. Survei ini dikenal dengan
keakuratan timeliness (jangka waktu) nya, luasnya informasi yang ada, dan angka
yang tertera pada headline-nya merupakan fungsi dari enam komponen utama :
pembayaran harga, order baru, supplier, pengantaran, produksi, inventaris, dan
employment. Perlu dicatat, ketiga komponen terakhir merefleksikan kekuatan
supply (penawaran), sementara tiga komponen sebelumnya merefleksikan kekuatan
demand (permintaan).
Dapat
dilihat bagaimana trend relatif antara dua kelompok tersebut (supply dan
demand)
menggambarkan
balance antar dua kekuatan tersebut, dan hal ini memberikan pandangan bagi
kebijakan-kebijakan Federal Reserve.
Komponen
pembayaran harga (Price Paid) secara luas diperhatikan karena komponen ini melibatkan
unsur tekanan harga dalam sektor tersebut, angka 50 atau lebih mengindikasikan
bahwa sektor tersebut sedang berkembang, sementara angka di bawah 50 menunjukan
adanya penyusutan.
22.
Leading Indicators
Gabungan
dari beberapa indikator ekonomi lainnya. Indeks ini disusun untuk mendapatkan
sinyal tentang tren perekonomian yang lebih up-to-date (terkini) dan konsisten.
23.
M4 - Money Supply
Data
yang menghitung jumlah uang yang beredar dalam suatu perekonomian. Merupakan
jumlah dari :
-
Jumlah uang yang beredar dalam bentuk koin maupun kertas;
-
Jumlah pinjaman dari bank, kepada perseorangan, perusahaan dan bank-bank lain;
-
Jumlah uang yang dipinjam oleh pemerintah.
Para
pakar moneter meyakini bahwa Money Supply ini adalah indikator yang bagus untuk
memprediksi tingkat inflasi. Namun, korelasinya menjadi tidak dapat dianda (
kan sejak liberalisasi finansial pada tahun 80'an.
24.
Non-farm Payrolls
Jumlah
tenaga kerja dari sektor non pertanian yang bekerja baik full-time maupun
part-time yang mendapat upah/gaji resmi dari lebih dari 500 perusahaan swasta
maupun publik.
25.
New York Empire State Manufacturing Index
Survey
bulanan terhadap para industriawan yang diadakan di Negara bagian New York oleh
Federal Reserve New York. Partisipan survey ini mewakili berbagai macam sektor
industri.
26.
Personal Consumption/Spending
Indikasi
dari jumlah yang dibelanjakan untuk barang dan jasa dalam suatu periode waktu
(bulan) tertentu.
27.
Personal Income
Data
yang dihtung dari komponen gaji dan upah dari data Non-Farm Payrolls.
28.
Personal Consumption Expenditures - PCE
Kurang
lebih sama dengan CPI, PCE adalah laporan (lebih tepatnya bagian dari laporan
Personal Income) yang dirilis oleh Biro Analisa Ekonomi Departemen Perdagangan.
PCE mengukur tingkat perubahan harga barang-barang dan jasa. Komponen data ini
terdiri dari pengeluaran-pengeluaran rumahtangga kontan maupun kredit untuk
semua jenis barang baik tahan lama, tidak tahan lama, maupun jasa.
29.
Philadelphia Fed Index (Business Outlook Survey)
Survey
bulanan terhadap para industriawan di kawasan sekitar negara bagian
Pennsylvania, New Jersey dan Delaware. Perusahaan yang disurvey mengindikasikan
perubahan pada seluruh aktivitas bisnis dan berbagai macam aktivitas
perindustrian mereka. Yang ditanyakan meliputi tenaga kerja, jam kerja,
pesanan-pesanan, persediaan barang, pengiriman, pembayaran-pembayaran dan
penerimaan-penerimaan. Angka indeks di atas nol berarti ekspansi, dan kontraksi
jika di bawah nol.
Data
ini dianggap sebagai indikator perubahan yang bagus dalam segala hal yang
berhubungan dengan industri. Dinilai akurat karena menggambarkan kondisi
terkini. Namun, karena hanya mencakup tiga negara bagian, kurang bisa
menggambarkan kondisi negara secara keseluruhan.
30.
PSNCR - Public Sector Net Cash Requirement
Jumlah
uang yang harus dipinjam pemerintah untuk membiayai pengeluaran-pengeluarannya.
Sebab pemerintah seringkali mengeluarkan lebih dari yang mereka terima dari
penerimaan pajak, dan satu-satunya cara untuk menambah kekurangannya adalah dari
meminjam.
31.
Productivity
Mengukur
perubahan dalam jumlah barang dan jasa yang diproduksi per unit. Menggabungkan
input buruh dan modal. Harga unit dari komponen buruh adalah indikator yang
berguna untuk mengukur tekanan terhadap upah. Pentingnya produktivitas telah
berkembang beberapa tahun terakhir sejak Federal Reserve telah mulai memberi
perhatian pada perkembangan trend dan tingkat inflasi
32.
Producer Price Index (PPI)
Sekumpulan
indeks yang menghitung tingkat perubahan harga jual barang dan jasa pada
periode waktu tertentu yang diterima oleh para produsen domestik. Singkatnya,
PPI mengukur tingkat perubahan harga dari perspektif penjual.
Tidak
sebagus CPI dalam mengindikasi tekanan inflasi. Tetapi karena memasukkan
komponen barang-barang yang sedang dalam proses produksi, PPI seringkali dapat
sekaligus memperkirakan CPI.
33.
PSNCR - Public Sector Net Cash Requirement
Jumlah
uang yang harus dipinjam pemerintah untuk membiayai pengeluaran-pengeluarannya.
Sebab pemerintah seringkali mengeluarkan lebih dari yang mereka terima dari
penerimaan pajak, dan satu-satunya cara untuk menambah kekurangannya adalah
dari meminjam.
34.
Purchasing Managers' Index (PMI)
PMI
merupakan indeks gabungan dari lima indikator utama, yang meliputi unsur: Order,
Tingkat Persediaan, Produksi, Pengiriman, dan Tenaga Kerja. Angka indeks di
atas 50 berarti industri mengalami ekspansi, di bawah 50 berarti mengalami
kontraksi.
Indeks
ini dinilai sebagai indikator penting dan dianggap indikator terbaik dalam
mengukur tingkat produksi. Indeks ini juga dapat mendeteksi tekanan inflasi dan
aktivitas perindustrian.
35.
Retail Sales
Data
ini menghitung total penerimaan toko-toko ritel, tanpa memasukkan komponen
pengeluaran untuk sektor jasa di dalamnya. Data bulanan ini menunjukkan
persentase perubahan dari data bulan sebelumnya. Angka negatif menunjukkan
jumlah penjualan menurun dari penjualan bulan sebelumnya.
36.
Trade Balance
Trade
balance adalah selisih bersih dari nilai ekspor dan impor barang dan jasa suatu
Negara dalam suatu periode tertentu. Angka positif menunjukkan surplus (ekspor
melebihi impor), negative menunjukkan defisit (impor melebihi ekspor).
37.
Tertiary Index
Data
yang menghitung tingkat permintaan (demand) sektor jasa.
38.
TICS / Foreign Purchases of US Securities
Data
yang menghitung jumlah arus modal yang masuk dari para investor asing.
39.
University of Michigan Consumer Sentiment Index
Hasil
survey tentang kepercayaan konsumen yang diselenggarakan oleh University of
Michigan. Merupakan indikator kepercayaan konsumen Amerika yang paling banyak
diperhatikan. Kepercayaan konsumen adalah indikator penting bagi siklus bisnis
karena menyajikan informasi penting tentang penilaian konsumen terhadap kondisi
saat ini dan harapan pada masa mendatang. Data survey diambil dengan cara
mengeposkan kuesioner ke 5.000 rumah tangga di seluruh negeri sebagai sampel
yang mewakili, kurang lebih 3.500 diantaranya merespon. Kuesioner tersebut
berisi 5 pertanyaan yaitu :
(1)
rating kondisi usaha di lingkungan rumah tangga tersebut,
(2)
rating kondisi usaha dalam enam bulan,
(3)
ketersediaan lapangan kerja di lingkungan rumah tangga tersebut,
(4)
ketersediaan lapangan kerja dalam enam bulan,
(5)
penghasilan keluarga dalam enam bulan.
Consumer
Confidence ini berhubungan erat dengan tingkat pengangguran, inflasi, dan
penghasilan
riil. Umumnya, kepercayaan konsumen tinggi jika tingkat pengangguran rendah dan
tingkat pertumbuhan GDP tinggi. Pasar-pasar finansial menerjemahkan naiknya
angka indeks ini sebagai indikasi akan naiknya pula tingkat pengeluaran
konsumen. Tingginya tingkat pengeluaran pada gilirannya nanti akan dapat memicu
naiknya tingkat inflasi.
40.
Unemployment Rate
Persentase
dari mereka yang aktif mencari lowongan pekerjaan namun belum mendapatkan
pekerjaan. Meski merupakan data yang sangat umum dikenal (karena simple dan ada
implikasinya dengan politik), Unemployment Rate relatif kurang penting bagi
market karena dianggap kurang akurat (seringkali terlambat dalam memberikan
sinyal perubahan tren perekonomian).
41.
Weekly Initial Jobless Claims
Rata-rata
per minggu jumlah klaim baru untuk mendapatkan tunjangan pengangguran. Data ini
menyediakan laporan yang up-to-date, meski juga seringkali keliru, tentang tren
perekonomian, dengan peningkatan (penurunan) pada data ini berpotensi
mengindikasikan terjadinya pelambatan (percepatan) tingkat pertumbuhan tenaga
kerja.
Karena
dirilis mingguan, data ini bisa menjadi sangat sensitif dan fluktuatif. Para
analis lebih memilih rata-rata pergerakan per 4 minggu dari data ini untuk
mendapatkan hasil yang lebih akurat.
42.
ZEW Current Situation dan Economic Sentiment
Hasil
survey dari lembaga riset ZEW Jerman yang memberikan gambaran dan penilaian
mengenai
kondisi perekonomian Jerman saat ini.
berikut indikator pengaruh data ekonomi terhadap dollar Amerika
Belum ada Komentar untuk "ISTILAH ISTILAH DALAM TRADING"
Posting Komentar