MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN MELALUI PEMBELAJARAN EKONOMI DISEKOLAH

edvantez.com
Dalam upaya menumbuhkan jiwa kewirausahaan bagi peserta didik disekolah, Bagi guru ekonomi setidaknya ada 5 cara yang bisa dilakukan oleh guru. Tetapi kelimanya bukan jumlah yang mutlak karena setiap guru memiliki keleluasaan mengembangkan metode dan cara yang berbeda untuk menumbuhkan jiwa wirausaha pada peserta didik. Berikut kami sajikan kelima cara menurut versi penulis:



1.Pengintegrasian Nilai-Nilai Wirausaha ke dalam Mata Pelajaran
Integrasi atau pengintegrasian adalah usaha sadar dan terencana (terprogram) guru, dengan tujuan memadukan (tujuan antara) nilai-nilai kewirausahaan ke dalam semua mata diklat (lintas rumpun), dalam proses pemelajaran sehingga terjadi internalisasi dan personalisasi (mempribadi) nilai-nilai kewirausahaan untuk diketahui, dipahami, dihayati dan dilaksanakan (in action) secara tetap (konsisten).

Pengintegrasian nilai-nilai kewirausahaan sejalan dengan konsep Kurikulum berbasis kompetensi yang menekankan pada kemampuan melakukan (kompetensi) berbagai tugas dengan standar performasi tertentu, sehingga hasilnya berupa penguasaan seperangkat kompetensi tertentu, sebagai gabungan pengetahuan, keterampilan, nilai sikap dan minat sebagai hasil belajar yang refleksinya adalah berupa kebiasaan berpikir dan bertindak ekonomis ketika menghadapi masalah.
Pengintegrasian nilai-nilai kewirausahaan hendaknya memperhatikan potensi lokal daerah masing-masing, sesuai dengan lokasi/tempat siswa tinggal. Pertimbangan lain adalah heterogenitas latar belakang siswa, seperti kehidupan keluarga, sekolah, masyarakat, dan usia tingkat perkembangan siswa, yang pada gilirannya siswa akan memiliki jiwa berwirausaha dan memiliki kesadaran tinggi untuk mengaktualisasikan potensinya secara cerdas dalam kehidupan bermasayarakat.
Pengintegrasian mata diklat kewirausahaan hendaknya menekankan pembentukan jiwa wirausaha yang terkandung dalam materi ajar yang sedang dibahas, sehingga guru tidak perlu mencari bahan khusus guna pembentukan jiwa wirausaha dalam mata diklat yang diajarkan.
Dalam pemelajaran kewirausahaan, peranan guru sangat penting dan menentukan. Secara metodologis sulit untuk dijelaskan, namun kreatifitas guru merupakan model terbaik bagi siswa. Mengajak siswa mempraktekkan nilai-nilai kewirausahaan, merupakan contoh konkrit bagi guru dalam mengimplementasikan nilai-nilai kewirausahaan dalam kehidupannya sehari-hari.
Pembelajaran nilai-nilai kewirausahaan yang diintegrasikan ke dalam mata diklat tertentu menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi. Sumber belajar adalah materi ajar yang berasal dari berbagai sumber dalam mata diklat tertentu tersebut yang memenuhi kriteria edukatif, dan tetap menekankan pada kompetensi siswa, baik secara individual maupun klasikal serta tetap mengacu pada ketuntasan belajar siswa.
Kegiatan inti untuk menarik perhatian siswa sehingga termotivasi aktif dan kreatif, maka perlu memperhatikan hal-hal berikut:
1. Nilai-nilai kewirausahaan yang diintegrasikan pada mata diklat tertentu dikaitkan dengan apa yang sudah dipahami dan dialami siswa dalam kehidupan sehari-hari, baik secara langsung maupun tidak langsung (pemelajaran konstektual).
2. Memberikan kebebasan dan bimbingan kepada siswa dalam memahami (konseptualisasi) materi nilai-nilai kewirausahaan yang sedang dibahas (pemelajaran pencapaian konsep dan konstruktivime)
3. Mengupayakan penciptaan kegiatan yang memungkinkan siswa bekerjasama, kolaborasi dalam memahami nilai-nilai moralitas yang sedang dibahas (pemelajaran kooperatif)
4. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencobakan atau menerapkan materi yang telah dipelajari.
5. Menggunakan berbagai media pemelajaran guna memfasilitasi siswa dalammempertajam dan memahami nilai-nilai kewirausahaan yang sedang dipelajari.
6. Memelihara kedisiplinan dan tanggungjawab siswa selama proses pemelajaran, sekaligus menghindari kegiatan yang berdampak membosankan, mengendurkan semangat belajar dan berakhir dengan gangguan aktivitas dan kreativitas belajar siswa.
7. Pemelajaran diarahkan untuk membiasakan siswa melakukan observasi cermat terhadap realitas kehidupan sekitar (lokal, regional, nasional dan global)
8. Guru selalu menajadi teladan dalam berpikir, bersikap dan bertindak dalam mengimplementasikan nilai-nilai kewirausahaan yang seharusnya dilakukan ( Sumarsono, 2009

2.Menciptakan situasi dan kondisi yang membiasakan untuk berfikir, bersikap dan bertindak sebagaimana karakteristik seorang wirausaha pada saat proses pembelajaran.
Kegiatan Belajar mengajar merupakan dua aktivitas yang berlangsung secara bersamaan, simultan dan memiliki fokus yang dipahami bersama. Sebagai suatu aktivitas yang terencana, belajar memilki tujuan yang bersifat permanen, yakni terjadinya perubahan pada anak didik. Perubahan tingkah laku pada siswa, dalam konteks pengajaran jelas merupaka produk dan usaha guru melalui kegiatan mengajar. Hal ini mengajar merupakan suatu aktivitas khusus yang dilakukan guru untuk menolong dan membimbing anak didik memperoleh perubahan dan pengembangan keterampilan, sikap, penghargaan dan pengetahuan (Pupuh Fathurrohman dan Sobry Sutikno, 2007).
Kegaiatan belajar mengajar dalam upaya membiasakan penerapan karakteristik wirausaha dapat dilakukan melalui kegiatan :
1. Mata pelajaran kewirausahaan
Standar kompetensi atau kompetensi dasar yang ada dalam mata pelajaran kewirausahaan terlebih dahulu harus dianalisis sifat-sifatnya seperti pembukaan wawasan, penanaman sikap, pembekalan teknis atau pembekalan pengalaman awal berwirausaha. Sehingga indikator utama dalam tiap kompetensi dasar tidak boleh keluar dari sifatnya tersebut. Selanjutnya kegiatan mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran secara simultan harus mengacu pada indikator utama yang telah dibuat.
Adapun pola pembelajaran kewirausahaan menurut sifat-sifat dilakukan sebagai berikut :
a.Pembukaan Wawasan, dilakukan melalui kegiatan seperti: ceramah, diskusi, mengundang lulusan SMA yang berhasil, mengundang wirausahawan yang berada di sekitar sekolah agar menceritakan keberhasilan dan kegagalan yang pernah mereka alami atau mengunjungi perusahaan, melalui pengamatan langsung melalui pemagangan atau studi banding.
b.Penanaman Sikap, dilakukan melalui pembiasaan dan pemberanian melakukan sesuatu. Kadang-kadang harus melalui “tekanan”, “keterpaksaan” dalam arti positif antara lain dengan cara pemberian batas waktu (deadline)

c.Pembekalan Teknis, bertujuan memberi bekal teknis dan bermanfaat bagi perjalanan hidup anak didik, bukan ilmu yang muluk-muluk. Kegiatanya dilakukan melalui pembimbingan dan praktik.
d.Pembekalan pengalaman awal, bertujuan mendorong anak didik berani “melangkah”, merasakan kenikmatan keberhasilan dan belajar dari pahitnya kegagalan. Kegiatanya dapat dilakukan melalui praktik.

3.Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan
kegiatan praktik kerja industri (prakerin). Prakerin merupakan kegiatan pembelajaran yang dilakukan di dunia usaha atau industri (DU/DI),. Setidaknya minimal ada tiga capaian yang bisa diperoleh dalam pelaksanaan prakerin, yaitu pembukaan wawasan, penanaman sikap dan pembekalan teknis berwirausaha pada bidang tertentu. Untuk mencapai ketiga hal tersebut, maka kegiatan penilaian prakerin harus diselaraskan pada upaya pembukaan wawasan, penanaman sikap dan pembekalan teknis berwirausaha.
Metode penilaian dapat dilakukan melalui portofolio jurnal kegiatan, presentasi dan wawancara, serta pengamatan. Metode penilaian portofolio jurnal kegiatan digunakan untuk mengetahui pengetahuan teknis. Metode presentasi dan wawancara untuk mengetahui pengetahuan teknis dan wawasan wirausaha. Sedangkan metode pengamatan untuk mengetahui keterampilan teknis dan penaman sikap wirausaha.

4.Penerapan Nilai-nilai Karaktristik Kewirausahaan di Lingkungan Sekolah
Karakteristik wirausahawan dapat ditumbuhkan melalui penerapan nilai-nilai kewirausahaan di lingkungan sekolah. Setiap warga sekolah mulai dari pimpinan, guru, karyawan dan siswa harus konsisten terhadap karakteristik wirausaha menjadi perilaku kehidupan sehari-hari. Sehingga dengan demikian pada akhirnya siswa akan terbiasa dengan pola kehidupan yang sesuai dengan karakteristik wirausaha.
Upaya yang bisa dilakukan untuk menumbuhkan jiwa wirausaha melalui budaya sekolah, yaitu dengan cara memasukkan nilai-nilai karakteristik wirausaha ke dalam peraturan yang berlaku di sekolah. Peraturan yang dibuat harus melibatkan semua komponen yang ada di sekolah, serta mengakomodasi kepentingan stakeholder demi kemajuan sekolah, sehingga peraturan itu sudah mengalami uji materiil dari seluruh warga sekolah dan diakui keberadaanya. Peraturan tersebut meliputi :
1.Tata tertib siswa
2.Kode etik guru dan karyawan
3.Peraturan lain yang mengatur terhadap siapa saja yang pada saat itu berada di lingkungan sekolah.
Dalam upaya menerapkan peraturan yang berlaku di sekolah, maka perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
1)Sosialisasi peraturan.
Kegiatan ini dilakukan agar semua warga sekolah dan stakeholder mengetahui bahwa di sekolah telah diterapkan peraturan. Bentuk sosialisasinya bisa melalui ceramah, brosur, pemasangan di tempat strategis di lingkungan sekolah dan lain-lain.
2)Pelaksanaan
3)Pengawasan
4)Pemberian funishmen dan reward.

5.Praktik Kegiatan Berwirausaha
Kegiatan praktik berwirausaha di sekolah dimaksudkan agar siswa mempunyai pengalaman awal dalam berwirausaha. Hal ini dapat dilakukan melalui antara lain :
1. Keterlibatan dalam Unit Produksi
Menempatkan Unit Produksi di sekolah, sebagai motor penggerak keterlaksanaan kewirausahaan. Melalui lembaga ini, mulai dari tataran penanaman konsep, penanaman sikap, pemahaman teknis serta pembekalan pengalaman awal berwirausaha dapat dilakukan. Sebagaimana unit produksi adalah Suatu proses kegiatan usaha yang di lakukan di sekolah, bersifat bisnis (profit oriented) dengan para pelaku warga sekolah, mengoptimalkan sumber daya sekolah dan lingkungan, dalam berbagai bentuk unit usaha sesuai dengan kemampuan yang di kelola secara profesional.
2. Ekstrakurikuler Wirausaha
Kegiatan ekstrakurikuler kewirausahaan di arahkan untuk dapat menanamkan sikap, pemberian pembekalan teknis dan memberikan pengalaman berwirausaha. Adapun tahapan dalam kegiatan ekstrakurikuler kewirausahaan adalah sebagai berikut :
a. Exploring ( berlatih menggali peluang )
b. Planning ( merencanakan sistem kerja )
c. Doing ( praktik inovasi )
d. Commucating ( praktik komunikasi )
e. Reflecting ( evaluasi dan praktik refleksi )

Belum ada Komentar untuk "MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN MELALUI PEMBELAJARAN EKONOMI DISEKOLAH"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel