KULIAH MAHAL ,MIMPI PROFESI, DAN IDEALISME YANG PATAH.





"Hidup bukanlah hanya sebuah pilihan saja, tetapi hidup adalah cara dan jalan seseorang mencari, memahami, mengamati, memilih,memberi dan berbagi sehingga dirinya merasa ada dan berguna".
(by muhammad darobi).

Suatu ketika dalam sebuah ajang diskusi, teman saya yang sedang mengambil post graduate program di ISI Surakarta sebut saja namanya Bongani Innocent dan thapelo lucas dari south Africa menanggapi pertanyaan forum diskusi. 
mengapa harus sekolah untuk mendapat profesi yang baik dan bagaimana hubungannya dengan idealisme. Secara spontan mereka berkata "sekolah itu adalah tempat dan cara meningkatkan kemampuan dan pengalaman kita tentang sesuatu (karena setiap orang hanya mampu melakukan 1 aktivitas secara focus dan baik) sehingga kita menguasai sesuatu tersebut dengan mahir (menuju profesi). Dari hal tersebut kemudian akan mampu membentuk idealisme seseorang melalui prinsip yang mereka pahami".

Wow, jawaban yang tidak terduga. Kemudian dalam sesi lain mereka berkata "Education system is the way to arrange the goal of the education. we shouldn't blame the people studying in the informal school just because they dont join in formal education. we need to be realistic. Every single moment giving an advantage and result of the human life is the best education they get. so it doesnt mean, a person having experienced in many subject study could be a measure of success". Dari kalimat diatas kita bisa mengambil sebuah kesimpulan bahwa pendidikan bukan lagi ukuruan sebuah kesuksesan saat ini.

Dilihat dari konteks indonesia, banyak hal yang perlu kita benahi. konsep kuliah harus diubah sedemikian rupa sehingga niatnya berubah. Kuliah BELUM TENTU menjamin mendapatkan pekerjaan yang baik kedepannya, tetapi dengan kuliah seseorang akan mendapatkan ilmu lain yang tidak ada dalam lingkungan masyarakat atau keluarga. Sehingga pesan untuk MAHASISWA akan berubah menjadi "kuliah adalah jalan anda menuju pencerahan dalam pengetahuan sehingga membuat anda menjadi lebih dewasa dan luar biasa" . 
Selama ini kita dibebani dengan biaya yang mahal (pendidikan profesi (perawat,arsitek,tehnik sipil, kedokteran, tehnik kimia, tehnik industri dll)). katakanlah jurusan kedokteran demi masuk ke jurusan kedokteran, seorang siswa harus rela mengeluarkan uang puluhan juta, ratusan bahkan milyaran rupiah. apakah hal itu pantas? jika seautu ketika mereka menjadi dokter kemudian bertindak ugal-ugalan untuk mencari kekayaan itu wajar saja karena saat kuliah mereka dirampok dengan halus jutaan, ratusan bahkan milyaran rupiah. Dalam hal ini tidak perlu disebutkan UNIVERSITAS mana yang memberlakukan hal tersebut, saya kira publik lebih tahu dan paham akan hal itu. 

jika dikatakan bahwa jurusan kedokteran adalah jurusan yang menjanjikan itu benar adanya, tetapi hal lain yang mesti digaris bawahi adalah, SEMAKIN BANYAK UNIVERSITAS MELULUSKAN DOKTER MUDA MAKA SEMAKIN SEMPIT KESEMPATAN MENJADI SUKSES DAN KAYA. suatu saat nanti profesi dokter menjadi sangat banyak hingga setiap sudut rumah kita menawarkan jasa pelayanan kesehatan. Bisa jadi suatu saat nanti dokter akan menjual produknya seperti penjual jamu keliling.
sehingga bisa disimpulkan bahwa pendidikan profesi semakin lama semakin menjadi "MIMPI".

Bukan hanya dokter, mari kita lihat profesi menjadi seorang guru. semakin lama, orang yang berminat menjadi guru semakin banyak dan luar biasa. Anda bisa melihat di lingkungan hidup anda. Seorang guru rela digaji dengan gaji sangat rendah demi sebuah pekerjaan. menawarkan jadi guru pun sekarang sangat susah. bagaimana tidak, sekolah tidak mampu lagi menampung jumlah guru yang melebihi kapasitas yang dibutuhkan.

SEKARANG YANG MENJADI PERTANYAAN ADALAH. BAGAIMANA PEMERINTAH MENENTUKAN KEBIJAKAN PEMERATAAN, KEADILAN BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA?..

Pemerintah seharusnya merencanakan planning "PERIODE KEPEGAWAIAN SEJAK SEKARANG".  seperti halnya pejabat yang duduk dalam kementrian indonesia, mereka hanya memiliki jangka waktu lima tahun sebagai pejabat negara, jika mereka ingin menjadi pejabat kembali, mereka harus melalui sebuah pemilihan. PERIODE KEPEGAWAIAN DIMAKSUDKAN UNTUK MEMOTONG BIAYA PENSIUN DAN LAIN LAIN, SEHINGGA PEMERINTAH MAMPU MEMANGKAS BIAYA TERSEBUT UNTUK KEBUTUHAN YANG LAIN SERTA MAMPU MEMENUHI KONSEP KEADILAN BAGI RAKYAT INDONESIA. katakanlah hal tersebut diterapkan dalam rekruitmen dan pengangkatan guru, akan ada banyak kesempatan bagi calon guru yang berprestasi mendapat posisi sebagai pegawai negeri. Kedua adalah harus adanya sistem eliminasi yang didasarkan dari prestasi yang dicapai seorang guru /pejabat. misal pemenuhan karya tulis, penelitian, dan lain lain. sehingga profesionalisme tetap terjaga. selama ini pegawai negeri semakin enak enakan. Gaji meningkat, kualitas kerja tetap, tunjangan membeludak dan lain lain. siapa yang nggak mau?...

Hal terakhir yang menjadi topik pembicaraan umum adalah "IDEALISME YANG PATAH". Mengapa demikian?. sebagai seorang yang berpendidikan, selayaknya berharap mendapatkan pekerjaan yang layak. Konsep kebenaran umum tersebut telah patah dimakan waktu. Fakta yang terjadi dilapangan adalah adanya 19000 mantan mahasiswa yang menganggur setelah lulus kuliah setiap tahunnya. tragis dan ironis. 

Belum ada Komentar untuk "KULIAH MAHAL ,MIMPI PROFESI, DAN IDEALISME YANG PATAH."

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel