MENGAPA TINGKAT PENGANGGURAN DI INDONESIA MASIH TERGOLONG TINGGI?

MENGAPA TINGKAT PENGANGGURAN DI INDONESIA MASIH TERGOLONG TINGGI?

Menurut laman badan pusat statistik indonesia yang di muat di lama web resmi dinyatakan bahwa Jumlah angkatan kerja pada Agustus 2018 sebanyak 131,01 juta orang, naik 2,95 juta orang dibanding Agustus 2017. Sejalan dengan itu, Tingkat Partsipasi Angkatan Kerja (TPAK) juga meningkat 0,59 persen poin.

Dalam setahun terakhir, pengangguran berkurang 40 ribu orang, sejalan dengan TPT yang turun menjadi 5,34 persen pada Agustus 2018. Dilihat dari tngkat pendidikan, TPT untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) masih mendominasi di antara tngkat pendidikan lain, yaitu sebesar 11,24 persen.

Penduduk yang bekerja sebanyak 124,01 juta orang, bertambah 2,99 juta orang dari Agustus 2017. Lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan persentase penduduk yang bekerja terutama pada Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum (0,47 persen poin), Industri Pengolahan (0,21 persen poin), dan Transportasi (0,17 persen poin). Sementara lapangan pekerjaan yang mengalami penurunan utamanya pada Pertanian (0,89 persen poin), Jasa Lainnya (0,11 persen poin), dan Jasa Pendidikan (0,05 persen poin).

Sebanyak 70,49 juta orang (56,84 persen) bekerja pada kegiatan informal. Selama setahun terakhir, pekerja informal turun sebesar 0,19 persen poin dibanding Agustus 2017.

Persentase tertinggi pada Agustus 2018 adalah pekerja penuh (jam kerja minimal 35 jam per minggu) sebesar 71,31 persen. Sementara penduduk yang bekerja dengan jam kerja 1–7 jam memiliki persentase yang paling kecil, yaitu sebesar 2,14 persen. Sementara itu, pekerja tdak penuh terbagi menjadi dua, yaitu pekerja paruh waktu (22,07 persen) dan pekerja setengah penganggur (6,62 persen).

Namun, berita positif tidak banyak menyemangati jutaan orang yang kehilangan pekerjaan, beberapa selama lebih dari satu tahun. Meskipun versi resmi, dan sebagian besar media, melukiskan gambaran yang indah, realitas di lapangan sangat berbeda, dengan orang-orang merasa semakin sulit mencari pekerjaan, menurut banyak pengamat seperti contoh pengguran musiman. 

Beberapa bahkan mengatakan angka pengangguran tersebut adalah pencuci mata. Mereka bertanya-tanya apakah ekonomi benar-benar menjadi lebih baik dan pasar kerja sedang mencari, atau apakah pemerintah memaksakan optimisme pada orang-orang dengan memproyeksikan sisi cerah ke atas. Nah Berikut penyebab pengangguran di Indonesia yang menjadi beberapa alasan utama:

MENGAPA TINGKAT PENGANGGURAN DI INDONESIA MASIH TERGOLONG TINGGI?


Berikut penyebab pengangguran di Indonesia yang menjadi beberapa alasan utama:

1. Ketidakseimbangan antara pekerjaan dan jumlah tenaga kerja

Jumlah pekerja meningkat dari hari ke hari. Bahkan mahasiswa dan lulusan magister semakin sulit untuk memiliki pekerjaan karena jumlah pekerjaan yang tersedia sedikit. Kebutuhan lowongan bugar tumbuh lebih cepat daripada lowongan yang tersedia.

Ledakan penduduk di Indonesia tidak dibarengi dengan berkembangnya lapangan kerja yang menyebabkan semakin banyaknya lulusan muda yang menganggur untuk menunggu pekerjaan. Jadi jumlah pengangguran meningkat seiring dengan peningkatan populasi seperti contoh pengangguran terselubung.

2. Kemajuan teknologi

Perkembangan teknologi harus menjadi kebanggaan karena dengan teknologi yang lebih maju, kerja manusia akan lebih mudah. Namun, perkembangan teknologi juga membuat banyak perusahaan hanya membutuhkan beberapa pekerja karena posisinya telah diganti dengan hadirnya teknologi terbaru seperti robot. Alasan utama perusahaan menggunakan robot daripada manusia karena biayanya lebih murah dengan kerja cepat dan akurat. Sudah banyak perusahaan yang menggunakan robot dan meninggalkan kekuatan manusia.

3. Keterampilan pemohon tidak memenuhi kriteria

Perusahaan yang memiliki lowongan kerja akan membutuhkan karyawan yang sesuai dengan kriteria sesuai dengan posisi yang akan ditempati oleh calon karyawan. Tapi itu menjadi kendala ketika perusahaan membutuhkan beberapa karyawan dengan keterampilan tinggi. Secara otomatis, hanya akan ada beberapa pelamar yang memiliki kesempatan. Hal ini disebabkan jarang pelamar yang memiliki banyak keterampilan untuk mendukung posisi dalam suatu perusahaan.

4. Kurangnya pendidikan dan keterampilan

Faktor berikutnya yang menyebabkan pengangguran di Indonesia adalah masalah keterampilan dan pendidikan. Kurangnya tingkatan pendidikan akan menyebabkan seseorang menjadi sulit untuk dijadikan sebagai tenaga kerja. Orang yang tidak memiliki latar belakang pendidikan tinggi biasanya hanya menjadi buruh kasar seperti contoh pengangguran deflasioner.

Jika pekerjaan kasar tidak ada dan tidak memiliki jiwa seorang pengusaha, maka seseorang dapat menjadi pengangguran permanen. Selain itu, orang-orang yang tidak mendapatkan cukup uang untuk mencapai pendidikan tidak mau menaikkan keterampilan mereka seperti mengemudi, memasak, atau bertani.

5. Kemiskinan

Penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar penganggur berasal dari orang-orang yang hidup di bawah kemiskinan. Meskipun tingkat kemiskinan di Indonesia dapat dikurangi secara bertahap, jumlah pengangguran dapat dikategorikan tinggi. Kebanyakan orang yang tumbuh di keluarga miskin pada umumnya juga miskin. Itu karena mereka tidak memiliki kesempatan untuk mendapatkan pendidikan, atau tidak memiliki persediaan yang cukup untuk mengembara. Akhirnya, hal yang akan mereka lakukan adalah menganggur. Kemiskinan adalah salah satu penyebab pengangguran di Indonesia.

6. PHK

Salah satu hal yang paling menakutkan oleh karyawan swasta adalah pemutusan hubungan kerja atau pemutusan hubungan kerja. PHK akan terjadi karena berakhirnya kontrak kerja atau pengurangan karyawan. Sebuah perusahaan bahkan akan melakukan metode ini untuk menstabilkan sistem kerja. Pekerjaan sektor pemerintah, yang dianggap paling aman, menjadi opsi berbahaya karena pemerintah negara bagian dan lokal terus-menerus memotong pekerjaan.

7. Tempat tinggal jauh dari banyak lowongan pekerjaan

Daerah yang kurang berkembang biasanya akan menjadi sarang bagi banyak pengangguran. Orang-orang di daerah terpencil biasanya memiliki keinginan untuk sukses besar. Namun, apa kekuatannya jika domisili mereka jauh dari kampung halaman dan tidak mendapatkan berkah dan kesempatan yang sama untuk mencoba peruntungan mereka di tanah luar negeri. Akhirnya, orang-orang seperti ini akan berakhir menganggur karena mereka memilih keluarga, istri, dan anak-anak sebagai prioritas seperti contoh pengagguran teknlogi.

8. Pasar global

Di era pasar global bebas dan perdagangan global, maka pengangguran akan menjadi masalah terbesar yang pernah ada. Akan ada banyak perusahaan asing yang didirikan, tetapi mereka cenderung memasukkan beberapa pekerja dari negara mereka daripada menggunakan tenaga kerja asli.

Selain itu, mereka memiliki alasan sendiri bahwa sebagian besar keterampilan dan kemampuan Indonesia tidak memenuhi persyaratan mereka. Akhirnya, penduduk lokal berakhir sebagai penganggur. Seharusnya menjadi kewajiban bagi pemerintah untuk membuat kebijakan yang baik terhadap perusahaan asing. Mereka harus membatasi orang asing yang menjadi pekerja di Indonesia.

9. Kesulitan untuk bertemu pencari kerja dan lowongan

Kekosongan yang tersedia terkadang tidak diumumkan dengan baik. Beberapa orang potensial yang mengisi lowongan terkadang kehilangan informasi tentang lowongan itu sendiri. Beberapa perusahaan terkadang tidak menyebarkan lowongan yang mereka butuhkan dengan baik. Sebenarnya ada banyak pencari kerja yang masih membutuhkan pekerjaan dan siap dipekerjakan kapan saja. Para pencari kerja terkadang tidak cukup aktif dalam mendapatkan informasi tentang lowongan tersebut. Mereka harus bergabung dengan job fair atau lowongan pekerjaan untuk mencari pekerjaan.

10. Terlalu tinggi harapan untuk para calon pekerja
Sudah umum bahwa sebagian besar perusahaan di Indonesia mengharapkan tenaga kerja terampil yang tinggi. Melalui seleksi yang ketat, terkadang mereka tidak memilih siapa pun. Alasan utamanya adalah karena mereka belum menemukan orang yang cocok yang dapat bekerja di beberapa posisi tertentu. Itu terjadi ketika perusahaan tidak ingin mempekerjakan orang yang tidak terampil dan mereka tidak perlu memberikan pelatihan panjang setelah mereka mendapatkan karyawan.

Belum ada Komentar untuk "MENGAPA TINGKAT PENGANGGURAN DI INDONESIA MASIH TERGOLONG TINGGI?"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel