PAHLAWAN YANG TERLUPAKAN


Di era yang semakin gila, semua dituntut untuk menjadi pemenang dari sekian ribu perlombaan. secara makna itu tidak salah, karena anda hidup didunia ini berawal dari sebuah kompetisi. anda adalah sel yang terpilih dari ribuan dan bahkan jutaan yang mampu menjadi seorang pangeran dalam sebuah sel telur, bukan?.

Ilustrasi diatas tidak lebih hanya sebagai pengingat bahwa kita hidup berawal dari sebuah perjuangan. setiap masa akan mempunyai sisi yang baru. begitu pula saat ini, kita sebenarnya berada pada suatu waktu yang terbatas. menurut grup band "tere" di salah satu lirik lagunya, "tiada yang salah dengan perbedaan, dan segala yang kita punya. yang salah hanyalah sudut pandang kita yang membuat kita terpisah, harusnya perbedaan bukan alasan, untuk tak saling memahami, dan harusnya kita bisa memberi jalan tuk satukan semua harapan, bukan kah kita diciptakan untuk dapat saling memahami?"
Baris lirik lagu diatas sangat kontras dengan kondisi saat ini.ketika anda berjalan di salah satu sudut kota dijakarta dan kota-kota besar lainnya. anda tidak akan merasa aneh jika ada seorang pemulung yang memungut plastik bekas minuman mineral yang dilempar dari seorang pengendara mobil mewah dijalan. mungkin bagi setiap orang hal itu wajar dan sah-sah saja. tapi tahukah anda?. seorang pemulung lebih tinggi derajatnya dari seorang pengendara mobil yang acuh tersebut. andaikan tidak ada mereka, apa yang akan terjadi? seorang peminum minuman mineral tersebut tidak akan bisa menikmati kebersihan, pemerintah akan kesulitan mendaur ulang plastik sampah yang menggunung, plastik akan menjadi produk yang tidak terkontrol, dan masih banyak lagi yang akan kita hadapi.
Sebagian besar orang beranggapan bahwa pekerjaan pemulung adalah pekerjaan kotor, jorok dan menjijikkan. tetapi sesungguhnya mereka adalah pahlawan sampah yang tanpa pamrih yang tidak menuntut upah dari kerja yang mereka lakukan, tidak protes dengan sebuah kebijakan, tidak meminta kenaikan gaji ketika merasa kurang, tidak keberatan ketika harus hidup dengan sampah yang berserakan.
Ketika teman saya dari negara jerman berkunjung ke indonesia untuk meneliti tentang slum area (area kumuh) ia sangat terkejut dan prihatin ketika mengetahui bahwa para pemulung  harus tinggal di area yang kumuh dan menderita hidupnya untuk kesekian kalinya, ia menceritakan tentang apa yang baru ia lihat.dengan wajah simpati. semoga siapapun yang membaca artikel ini mau berbagi dan tidak lagi menganggap mereka sebagaimana sampah dijalan dan harus disingkirkan. Mungkin saja mereka tidak mengenal komputer, atau bahkan internet tetapi mereka lebih berharga dari komputer dan internet yang kita miliki.. 

"seorang akan merasa bahwa dirinya adalah yang paling sempurna dan segalanya ketika ia mampu memenuhi segala materi yang ia inginkan, tetapi ia tidak mampu membeli  kebaikan dari sebuah perbuatan"



Belum ada Komentar untuk "PAHLAWAN YANG TERLUPAKAN"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel